Minggu, 28 Oktober 2018

My Stories in 10 Months After Resign

Bulan pertama resign, hati rasanya senaaaang sekali. Terbebas dari rutinitas sebelumnya yang mengharuskan bangun pagi-pagi sekali dan nyetir sendiri menempuh kemacetan Jakarta yang semakin luar biasa. Ditambah mendengar berita dari suami bahwa ia mendapat promosi di kantor. Beban pikiran berisikan ketakutan mengenai pendapatan bulanan yang berkurang rasanya terangkat. Terima kasih ya Allah. Selain itu, ada lagi hal yang membuat saya excited di bulan ini. Yaitu, di awal tahun 2018 kami sekeluarga jalan-jalan ke Jogjakarta dengan kendaraan pribadi. Asyik. 


Bulan ke-dua. Ehem, fisik saya lelah mengurus domestik. Sungguh, tidak mudah sama sekali menjadi seorang ibu rumah tangga. Standing applause buat mama-mama yang sudah lebih dahulu menjalani profesi IRT. Oleh karena itu, akhirnya diskusi sama suami dengan maksud meminta bantuan ART untuk membantu saya dan suami soal urusan rumah. Hehe..



Bulan ke-tiga. Alhamdulillah, sudah ada yang bantuin dan menemani saya di rumah. Soalnya suami sering dinas ke luar kota, jadi acap kali berasa sepi kalau di rumah cuma sama anak. Saya dan Arthur memanggilnya dengan panggilan Mba, kepribadiannya polos dan baik. Semoga kami sama-sama betah satu sama lain. Di bulan ini saya juga mulai mencari aktivitas di luar rumah buat anak. Mempertimbangkan PAUD, Kelompok Bermain, BIMBA akhirnya menjatuhkan pilihan ke McKids. Karena di sini jadwalnya lebih fleksibel dan anak dapat didampingi orang tua saat proses belajar, jadi menurut saya sesuai untuk anak saya yang saat itu berusia 2,5 tahun. Kesiapan anak secara psikis juga menjadi pertimbangan saya belum mendaftarkannya ke Playgroup atau sejenis, saya ingin dia beradaptasi ditemani saya terlebih dahulu melalui aktivitas di McKids dengan bertemu lingkungan baru di luar rumah sebelum saya daftarkan sekolah yang lebih formal.



Bulan ke-empat. Bulan April 2018 saya menemani Arthur bersama teman-teman dari McKids belajar sambil berwisata ke Faunaland, Ancol. Di sini kami berkeliling melihat bermacam jenis hewan, menonton pertunjukan burung, dan berkeliling kawasan Faunaland menggunakan perahu kecil. Sungguh, ini pengalaman pertama yang menyenangkan bagi kami.




Bulan ke-lima. Bersyukur dengan nikmat yang saya rasakan. Rumah yang dulu ibaratnya hanya tempat tidur untuk melepas lelah dari aktivitas kantor, sekarang dapat saya nikmati. Yaa, saya pikir untuk apa saya kerja, pergi pagi, pulang malam, nyari duit untuk bayar cicilan rumah, tapi rumahnya sendiri tidak saya nikmati dengan baik. Belum lagi anak yang dititipin ke Baby Sitter tanpa pengawasan dari pihak keluarga sama sekali. Sekarang kepuasan tersendiri bagi saya saat anak tidur, pasti yang dipeluk adalah mamanya, bukan orang lain.



Bulan ke-enam. Mulai berpikir untuk menjalankan sebuah bisnis. Deep inside my heart, saya sudah ingin menjadi pengusaha entah dari zaman kapan saking lamanya. Kira-kira di bangku SMP, saya sudah berpikir untuk menjadi seorang entrepreneur. Kepikiran buka toko kelontong atau semacam mini market saat itu. Di bangku SMA, saya berpikir bahwa someday I will have my own boutique. Karena saat itu, saya senang sekali berbelanja barang-barang fashion mulai dari baju sampai aksesoris, juga terinspirasi dari seleb-seleb Hollywood yang membuat clothing line sendiri. Tapi belum terealisasi hingga saat ini, saya mulai berpikir untuk memulai bisnis yang saya impikan.



Bulan ke-tujuh. Sembari mengisi feed online shop milik adik, saya mulai memberanikan diri berjualan pakaian wanita yang saya produksi sendiri di Instagram dengan akun @bizibi.




Bulan ke-delapan. Bulan ini kami sekeluarga melaksanakan roadtrip ke Jogjakarta via Semarang untuk ke-dua kalinya. Walaupun di sosial media saya menunjukkan kebahagiaan, namun ada perasaan cemas campur sedih karena produk yang saya jual belum laku, takut gagal, namun juga memotivasi diri sendiri bahwa ini adalah awal. Prosesnya mungkin akan makan waktu lama untuk berhasil ke depannya, karena harga sebuah kesuksesan itu mahal.




Bulan ke-sembilan. Menjalankan aktivitas sehari-hari sekaligus cari ide untuk berkembangnya bisnis yang sedang saya bangun.



Bulan ke-sepuluh. Bulan dimana saya dan keluarga berlibur bersama teman di Bandung. Sungguh waktu yang menyenangkan. Dan di bulan ini juga pertama kalinya @bizibi closing. Alhamdulillah, terima kasih pelanggan pertama ku, Mba Putri Aulia.

Teruntuk teman-teman yang membaca blog saya, semoga apa yang sedang kita diperjuangkan, keluarga dan bisnis, apapun itu bentuknya, akan mendapatkan hasil terbaik. Aamiin.

Rabu, 24 Oktober 2018

Restoran Instagramable di Ciumbuleuit, Bandung

Tahun 2018, kami sekeluarga lumayan rajin jalan-jalan ke Bandung. Namun setibanya di Bandung, masih agak bingung mau makan dimana. Sebab tempat yang ingin kami datangi ternyata tidak berjarak dekat dan memakan waktu tempuh yang cukup lama.

Saya dan suami belakangan baru menyadari bahwa rata-rata waktu yang kami habiskan adalah di daerah Ciumbuleuit. Oleh karena itu, saya pikir ada baiknya saya merangkum tempat makan yang pernah kami datangi dan mungkin ingin saya datangi kemudian hari. Semoga berguna juga buat teman-teman yang mau explore Ciumbuleuit.

Berikut lima restoran instagramable di Ciumbuleuit dan sekitarnya:

1. Miss Bee Providore (@missbee_providore)

Selain tempat menyantap hidangan lezat, restoran ini juga menyediakan arena bermain mini untuk anak-anak, selain itu juga ada kandang kelinci dan ayunan di area taman. Menurut saya, Miss Bee Providore ini tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu makan siang bersama keluarga.




2. Nara (@narabandung)

Walaupun saat tiba di sini saat malam hari, dapat terlihat bahwa restoran ini menyuguhkan lokasi luas yang asri. Tadinya saya pikir Nara merupakan nama sebuah restoran, ternyata Nara terdiri dari beberapa restoran dengan berbagai macam jenis sajian kuliner. Restoran-restoran yang dapat ditemukan di sini adalah Nanny's Pavilion, Porto Bistreau, Torigon Resto, Pamor, dan Foresta Coffee.




3. Kalpa Tree Dine & Chill (@kalpatreebdg)

Hal yang unik dari Kalpa Tree Dine & Chill ini adalah adanya kolam renang di bagian outdoor restaurant. Di tengah kolam renang pun ditempatkan area makan yang berbentuk lingkaran. Kolam renangnya tidak hanya dijadikan dekorasi, tapi juga dapat digunakan bagi pengunjung yang ingin berenang dengan dikenakan biaya sejumlah tertentu.




4. Pipe Dream Restaurant(@pipedream.bdg)

Selain tempatnya yang menarik untuk mengisi feed Instagram kita, restoran ini juga menyuguhkan makanan dan minuman dengan harga ramah kantong. Bikin betah berlama-lama. Hehehe..





5. Dago Bakery Punclut (@dagobakerypunclut)

Dago Bakery Punclut merupakan salah satu restoran di Kawasan Wisata Terpadu Punclut. Yang menarik dari restoran ini adalah desainnya yang serupa dengan kastil Eropa. Cocok banget buat foto-foto. Wajar saja apabila tempat makan ini selalu ramai dikunjungi. Namun saat berkunjung ke restoran ini makanan yang dipesan lama sekali dipenuhi, semoga saja saat ini pelayanannya sudah lebih baik ya. By the way, Punclut itu merupakan singkatan dari Puncak Ciumbuleuit loh..




Demikian rekomendasi restoran instagramable di daerah Ciumbuleuit versi saya, teman-teman mungkin punya rekomendasi restoran lain. Share yuk di comment.

Lil Convo with Hubby